Diklat Perdana Tumbuhkan Optimisme Menggebu
Pamekasan-Gerakan Sadar Pendidikan Madura (GSP-M) wilayah Pamekasan mengadakan diklat perdana di Perpustakaan Umum pada hari minggu (08/03/2020. Diklat Perdana GSP-M wilayah Pamekasan dilakukan untuk memperkenalkan organisasi GSP-M kepada anggota baru, serta program kerja yang ada di GSP-M.
Diklat perdana yang dimulai pada jam 7.30 WIB ini dihadiri oleh gabungan GSP-M Pamekasan dan GSP-M Sampang. Ada 11 anggota baru dimana 8 peserta berdomisili di Kabupaten Pamekasan, dan 3 peserta dari wilayah Sampang. Anggota baru tersebut merupakan mahasiswa-mahasiswa di Madura seperti Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Universitas Islam Madura Pamekasan, Universitas Madura (Unira) Pamekasan dan Al-khairat Pamekasan.
Faizatul mahmudah selaku pengurus pusat GSP-M, yang menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut menyampaikan misi dan visi serta sejarah berdirinya GSP-M dan bagaimana perjalanan terbentuknya GSP-M. "Berdiri pada tanggal 10 November 2017 dan memang murni terlahir dari rasa kepedulian terhadap kondisi pendidikan di Madura. Apalagi di pelosok desa yang masih menganggap kuliah itu hanya bisa dilakukan oleh kalangan orang berada." Jelasnya.
Diklat tersebut sebagai syarat diterimanya sebagai keanggotaan dan untuk memperbulat tekad masa depan organisasi. Khoirul Umam selaku ketua panitia berharap mengenai diklat perdana Pamekasan ini, supaya para peserta mampu berkontribusi sebaik mungkin akan pentingnya kesadaran pendidikan di tengah masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pendidikan.
Selain itu, seperti yang disampaikan Moh Faiq, ketua GSP-Pamekasan, bahwa kehadiran anggota baru tentu bisa memberikan perubahan yang lebih cepat. "semakin banyak personil, tentu semakin besar optimisme organisasi ini," pungkas mahasiswa IAIN tersebut.
Jamiatul Ummah, peserta yang berasal dari Universitas Islam Madura mengungkapkan kebanggannya karena ia bisa bergabung dengan organisasi pendidikan se-Madura ini. "Organisasi ini sangat mewadahi mengenai perbaikan pendidikan ke depan. Serta membangkitkan semangat adek-adek untuk melanjutkan pendidikannya lebih tinggi. Jadi untuk pendidikan kedepan dapat di pastikan tidak akan ada lagi siswa-siswa yang hanya sekolah, lulus setelah itu menikah".
Acara diklat ditutup dengan game dan outbond setelah menyimak materi yang disampaikan. Kegiatan penutup tersebut telah menjadi bagian rutin untuk melatih anggota baru beradaptasi dengan kebiasaan organisasi dan membangun semangat baru. (hos/i2s/fiq)


Komentar
Posting Komentar